hardhat, protection, construction

Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di Kapal

 

Di atas kapal, setiap langkah dan keputusan bisa menjadi penentu keselamatan seluruh kru. Bekerja di lingkungan yang penuh tantangan, seperti gelombang yang tidak menentu atau bekerja dengan alat berat, menjadikan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Namun, apakah kita semua sudah memahami apa yang sebenarnya diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman?

Keselamatan di kapal bukan hanya soal mengenakan helm atau sarung tangan. Ini adalah sistem yang terstruktur, dimulai dari identifikasi risiko hingga menciptakan budaya kerja yang mendukung. Sebagai pelaut, kita menghadapi berbagai risiko setiap hari, mulai dari licinnya dek akibat air laut hingga bekerja di ketinggian dengan alat berat. Melindungi diri dari bahaya ini bukan hanya soal perlengkapan, tetapi juga soal pola pikir.

Kapten dan pejabat keselamatan memiliki peran kunci dalam mengelola keselamatan di kapal. Kapten, sebagai pemimpin, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan keselamatan diterapkan dan dipahami oleh seluruh kru. Tidak hanya itu, kapten juga harus memastikan bahwa setiap kru memiliki akses ke pelatihan dan informasi yang mereka butuhkan untuk bekerja dengan aman. Sementara itu, pejabat keselamatan bekerja di garis depan, memastikan prosedur diikuti dan melaporkan jika ada insiden atau potensi bahaya.

Namun, sebaik apa pun kebijakan keselamatan, semuanya akan sia-sia jika tidak didukung oleh kita, para pelaut. Laporan kecelakaan sering kali menunjukkan bahwa banyak insiden terjadi karena kelalaian kecil—tidak memakai helm, mengabaikan tanda peringatan, atau terburu-buru saat bekerja. Kita semua tahu, satu detik kelalaian bisa berujung pada kecelakaan yang mengancam nyawa.

Salah satu cara untuk mencegah hal ini adalah dengan memastikan setiap kru memiliki pengetahuan yang cukup tentang keselamatan. Pelatihan rutin harus menjadi prioritas, bukan hanya formalitas. Dari cara bekerja di tempat tinggi hingga cara menangani bahan berbahaya, setiap prosedur harus dipahami dengan jelas oleh setiap orang di kapal. Jangan anggap remeh pelatihan ini—mungkin di sinilah Anda belajar sesuatu yang suatu hari bisa menyelamatkan hidup Anda.

Tidak kalah pentingnya adalah budaya keselamatan. Ini bukan hanya tentang menjalankan prosedur, tetapi bagaimana kita semua bekerja sama untuk menjaga satu sama lain. Apakah Anda berani mengingatkan rekan yang tidak memakai alat pelindung? Apakah Anda melaporkan potensi bahaya meski tampaknya sepele? Langkah-langkah kecil seperti ini bisa membuat perbedaan besar.

Pelaporan insiden juga menjadi bagian penting dalam manajemen keselamatan. Tidak ada yang ingin melaporkan kesalahan, tetapi laporan ini bukan soal mencari siapa yang salah. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa kesalahan yang sama tidak terjadi lagi. Jika Anda mengalami near-miss atau melihat potensi bahaya, laporkan. Anda mungkin baru saja menyelamatkan nyawa seseorang.

Evaluasi rutin terhadap kondisi kapal dan peralatan juga tidak bisa diabaikan. Setiap alat yang kita gunakan harus dalam kondisi baik. Sebagai pelaut, kita harus peduli terhadap alat yang kita gunakan, dari tali tambat hingga crane. Jika Anda melihat sesuatu yang tidak berfungsi seperti seharusnya, segera laporkan. Jangan tunggu hingga alat tersebut menjadi penyebab kecelakaan.

Ingat, keselamatan di kapal adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak peduli seberapa baik kebijakan yang ada, semuanya akan sia-sia jika kita tidak menjalankannya dengan benar. Keselamatan bukan hanya tentang melindungi diri Anda sendiri, tetapi juga melindungi rekan-rekan Anda. Sebagai pelaut, kita bekerja sebagai tim. Dan dalam tim ini, keselamatan adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan.

Jadi, sebelum Anda melangkah ke dek hari ini, tanyakan pada diri sendiri: sudahkah saya melakukan semua yang saya bisa untuk menjaga keselamatan? Karena di atas kapal, keselamatan bukan hanya aturan—ini adalah cara hidup kita.

Scroll to Top